Penerapan micro teaching tidak hanya terbatas pada tujuan mencari calon
guru yang dapat mengajar dengan baik dan upaya mendorong (encourage)
terhadap guru-guru untuk selalu meningkatkan performance-nya. Tetapi masih
dapat digunakan dengan tujuan-tujuan lain.
Pendekatan micro teaching dapat dimanfaatkan untuk mencari seorang
guru menjadi model dalam mengajar. Guru yang dijadikan model memang
sudah diakui keandalannya dalam mengajar. Namun demikian tidak harus
semua bidang studi ada seorang model guru. Tentukan bidang studi yang
dianggap harus ada guru model. Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk
mengajar tanpa kehadiran guru. Misalnya guru mengajar bidang studi x dengan
pokok bahasan y, proses mengajarnya direkam. Jika suatu saat guru itu
berhalangan, guru pengganti atau guru piket dapat memutar ulang rekaman
itu. Siswa tinggal melihat dan mendengarkan. Materi pengajaran yang
disampaikan dengan metode eksperimen, demonstrasi atau ceramah sangat
cocok.
Masih banyak manfaat lain dari kehadiran micro teaching, tergantung
daya kreatif dari orang-orang atau unit yang mendapat tugas untuk mengelolanyaPendekatan micro teaching ditujukan untuk pembentukan profesionalitas guru.
Sasaran yang hendak dicapai adalah, guru/calon guru supaya memiliki
seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap serta tingkah laku yang
diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat menggunakannya dalam
tugas dan perannya di sekolah. Dengan pendekatan micro teaching guru/
calon guru berlatih mengajar secara terbatas (isolated skill development),
namun tetap mengajar yang sesungguhnya secara diawasi (supervised
teaching), sebelum mengajar yang sesungguhnya secara penuh (fullresponsibility
teaching).
Pendekatan micro teaching memberi kesempatan seluas-luasnya bagi
guru/calon guru untuk mengeksplorasi semua kelebihannya, memberi
kesempatan untuk mengukur kemampuannya. Mereka dapat mengevaluasi
diri dan mengetahi, sejauh mana kemampuan dan penampilannya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar